Hubungan Kopi dengan Sufi
Sejarah Kopi dan Ngopi dalam Islam
Sebuah manuskrip tentang budaya Muslim di abad ke-15 M menyebutkan, kopi
mulai dikenal dalam budaya umat Islam pada sekitar tahun 1400 M. Kopi
itu dibawa masyarakat Yaman dari Ethiopia. Orang Afrika, terutama
Ethiopia, telah mengenal kopi sejak tahun 800 SM. Saat itu, mereka
mengkonsumsi kopi yang dicampur dengan lemak hewan dan anggur untuk
memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.
Sumber lain, yakni kesaksian dari ilmuwan Muslim terkemuka, Ar-Roziy
(865 - 925 M) dan Ibnu Sina (980 - 1037 M), menyatakan kopi telah
dikenal di kalangan umat Islam pada awal abad ke-10 M. Minuman ini
pertama kali dinikmati dan dibudidayakan oleh masyarakat Yaman. Mereka
menyebut minuman kopi sebagai Al-Qahwah. Konon, peminum pertama
kopi adalah kaum sufi yang menggunakannya sebagai stimulan agar tetap
terjaga selama berdzikir pada malam hari.
Al-Imam Al-'Allamah Najmuddin Al-Ghazziy seorang pakar sejarah mencatatkan dalam kitab Al-Kawakib As-Sairah fi A'yan Al-Miah Al-A'syirah
bahwa : "Orang yang pertama kali menjadikan kebiasaan minum kopi
sebagai minuman berkhasiat adalah Syaikh Abu Bakar bin Abdullah
Al-Aydrus, beliau membuat racikan kopi dari buah pohon Bun."
Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad Al-Husainy
Al-Hadramy (1070 H-1113 H) dari marga Al-Aydrus mengatakan dalam
kitabnya Linaasush Shafwah bi Anfaasil Qahwah: "Biji kopi baru
ditemukan pada akhir abad 8 H di Yaman oleh penemu kopi Mukha, Imam Abul
Hasan 'Ali Asy-Syadziliy bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad
bin Abdullah bin Al-Faqih Muhammad Disa’in (nasabnya bersambung hingga
kepada seorang sahabat bernama Khalid bin Asad bin Abil Ish bin Umayyah
Al-Akbar bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay). Beliau adalah
pengikut tarekat Syadziliyah, bukan pendirinya (karena pendiri tarekat Syadziliyah, Imam Abu Hasan Asy-Syadziliy telah wafat pada tahun 828 H)."
Dalam penemuan biji kopi, Imam Abul Hasan Asy-Syadziliy mendahului Imam
Abu Bakar Al-Aydrus. Sehingga Imam Abul Hasan adalah penemu biji kopi,
sedangkan Imam Abu Bakar Al-Aydrus adalah penyebar kopi di berbagai
tempat.
Beliau menggubah syair mengenai kopi sebagai berikut:
"Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya, kopi membantuku mengusir kantuk.
Dengan pertolongan Allah, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap."
Qahwah (kopi) :
- 'qaf' adalah quut (makanan),
- 'ha' adalah hudaa (petunjuk),
- 'wawu' adalah wud (cinta),
- dan 'ha' adalah hiyam (pengusir kantuk).
"Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, sebab kopi adalah minuman para junjungan yang mulia."
Al-Imam Al-Quthb Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Aydrus (851 - 914 H) berkata tentang kopi yang digemarinya:
"Wahai qahwatul bunn (kopi)!
"Wahai qahwatul bunn (kopi)!
Huruf 'qaf' di awalmu adalah quds (kesucian),
huruf kedua 'ha' adalah hudaa (petunjuk), dan
huruf ketigamu adalah 'wawu'.
Huruf keempatmu adalah 'ha',
berikutnya 'alif' adalah ulfah (keakraban),
'lam' sesudahnya adalah lutfh (belas kasih dari Allah).
'ba' adalah basth (kelapangan), dan
'nun' adalah nur (cahaya).
Oh, kopi, kau laksana purnama yang menerangi cakrawala."
Al-Imam Hamzah bin Abdullah bin Muhammad An-Nasyiriy Al-Yamaniy
Asy-Syafi’i (832 - 936 H) penduduk Zabid adalah seorang sastrawan ulung
yang ahli tumbuh-tumbuhan. Beliau menggubah seribu bait nadzam mengenai kemukjizatan Al-Qur'an, menulis kumpulan fatwa, dan menggubah nadzam
lebih dari 80 bait mengenai manfaat kopi, yang antara lain isinya
adalah kopi bisa membangkitkan semangat seseorang dan mengantarkannya
mencapai kesuksesan.
Disebutkan dalam kitab Al-Linas bahwa huruf 'ba' dan 'nun' pada kata bunn (kopi), masing-masing berarti bidayah (permulaan) dan nihayah (akhir/puncak), yakni mengantarkan seseorang dari awal langkah hingga akhir/sampai sukses.
Dari Yaman, keharuman kopi merebak ke berbagai kawasan di sekitarnya,
lalu ke Eropa, Amerika, dan akhirnya mendunia. Para pelancong, peziarah,
dan pedaganglah yang membawa kopi melanglang buana.
Al-'Allamah Abdul Qadir bin Muhammad Al-Jaziriy dalam kitabnya Umdatush Shafwah (Argumen
Penggunaan Kopi) memerinci tentang bagaimana kopi mencapai Kairo,
Mesir. Dikatakan, pada pertengahan abad ke-16 M, kopi dibawa oleh para
siswa Al-Azhar berkebangsaan Yaman untuk meningkatkan stamina mereka.
Dari kalangan terdidik Al-Azhar, kopi segera memasuki jalan-jalan,
toko-toko, dan rumah tinggal di kota itu.
Sebelumnya, yakni pada awal abad ke-15 M, kopi telah mencapai Turki.
Warung kopi pertama di negeri ini berdiri pada 1475 M di Istanbul.
Namanya, warung kopi 'Kiva Han'.
Dalam kitabnya, Al-Jaziriy sekaligus menanggapi perdebatan agama tentang
manfaat dan boleh-tidaknya minum kopi di bawah hukum Islam. Ini adalah
dokumen tertua tentang sejarah, penggunaan, dan manfaat minum kopi di
dunia Islam. Setelah melewati perdebatan panjang, kopi pun menjadi
minuman tersohor di Makkah dan Madinah.
Dari interaksi para peziarah dan pedagang tadi, kopi kemudian menyebar
ke luar kalangan Muslim. Penyebarannya di Eropa dimulai pada abad ke-17 M
melalui kota-kota terkemuka, seperti Venesia, Marseilles, Amsterdam,
London, dan Wina. Hal ini tentu saja berimbas pada nilai ekspor kopi
Yaman yang melonjak tajam.
Pendapat Para Ulama tentang Kopi
Mayoritas ulama tidak meragukan lagi kehalalan kopi. Dalam kitab Syarh Al-’Ubab,
Asy-Syaikh Ibnu Hajar menjelaskan bahwa menggunakan sesuatu yang jaiz
sebagai sarana hukumnya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika
tujuannya untuk kebaikan maka penggunaan sarana tersebut bernilai
pahala, dan jika tujuannya untuk maksiat maka bernilai dosa.
Dikutip oleh Al-Jaziriy dalam kitabnya Umdatush Shafwah fi Hukmil Qahwah,
banyak ulama yang berfatwa mengenai hukum kebolehan meminum kopi
seperti Syaikh Zakariya Al-Anshari, Syaikh Abdurrahman bin Ziyad, Syaikh
Zarruq Al-Maliki Al-Maghribi, Syaikh Abu Bakar bin Salim Attarimi, dan
Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.
Nama-nama yang telah disebut di atas merupakan tokoh-tokoh besar Sufi.
Tidak hanya berfatwa bahkan banyak juga ulama yang telah mengarang kitab
yang isinya membahas khusus mengenai hukum kopi dan faidah meminum
kopi, di antaranya Al-'Allamah Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad
Al-Aydrus dalam Risalah Inusi Ash-Shafwah bi Anfusi Al-Qahwah,
juga Al-Imam Al-Faqih Syaikh Umar bin Abdullah Bamakhromah mengarang
syair tentang kopi yang syairnya dikomentari oleh banyak ulama.
Asy-Syaikh Abdul Mu’thiy bin Hasan bin Abdullah bin Ahmad Bakatsir
Al-Hadramiy (Makkah 905 - Ahmadabad India 989 H) juga putranya yang
bernama Ahmad dan beberapa nama lain menggubah nadzam dalam
untaian bait yang amat banyak yang berisi sanjungan terhadap kopi
sebagai minuman yang amat bermanfaat untuk penggiat ibadah kepada Allah.
Perhatikan dua bait syair berikut:
قَدْ أَقْبَلَتْ وَ سَوَادُهَا يَتَوَقَّدُ وَ مِنَ الْعَجَائِبْ أَنْ يُضِيْئَ اْلأَسْوَدُ
بِسَوَادِهَا ابْيَضَّتْ قُلُوْبُ أُولِي النُّهَى بِسَوَادِهَا سَادَ السَّوَادَ وَ يُحْمَدُ
Kopi memang hitam tapi menyalakan semangat, bahkan memancarkan cahaya.
Hitamnya kopi membuat hati orang-orang kelas tinggi memutih, sehingga mereka terpuji melebihi kebanyakan manusia.
Lalu dari Indonesia juga ada Al-'Allamah Syaikh Ikhsan Jampes Kediri (1901 - 1952 M) dalam kitabnya Irsyadul Ikhwan fi Syurbil Qahwah wad Dukhan, juga Syaikh Abdul Qadir bin Syekh dalam kitab Shafwatush Shafwah fi Bayan Hukmil Qahwah. Juga dijelaskan dalam kitab Tarikh Ibnu Thayyib mengenai keutamaan kopi, dan banyak lagi ulama yang menjelaskan tentang kopi.
Al-Imam Asy-Syaikh Ibnu Hajar Al-Haitami (909 - 974 H) dalam syairnya mengatakan:
ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة
للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في
شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم
المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل
“Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shafwah
(orang-orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya
cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. Para ulama berbeda
pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu
Hajar dalam kitab Syarhul 'Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad 10 Hijriyah memandang dari qaidah
‘bagi perantara menjadi hukum tujuannya’ maka selama kopi ini dimasak
untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka
fahami asalnya.”
Dalam Diwan Syaikh Bamakhromah beliau berkata :
“Dalam gelas kerinduan itu membuat orang yang meminumnya berada dalam tingkatan para perindu dan memakaikannya pakaian ahli pecinta dalam kedekatan kepada Allah. Bahkan jika seandainya diminum oleh seorang Yahudi maka niscaya hatinya akan mendapatkan tarikan hidayah dan inayah Tuhan.”
“Dalam gelas kerinduan itu membuat orang yang meminumnya berada dalam tingkatan para perindu dan memakaikannya pakaian ahli pecinta dalam kedekatan kepada Allah. Bahkan jika seandainya diminum oleh seorang Yahudi maka niscaya hatinya akan mendapatkan tarikan hidayah dan inayah Tuhan.”
Dan Al-'Allamah Al-Arif Billaah Al-Habib Abdurrahman Shofi Assegaf
mengatakan : “…bahwa kopi yang disiapkan oleh para Sufi ini esensinya
untuk menarik hati kepada Allah SWT maka pahamilah isyarah dan bedakan antara setiap argumentasi”.
Imam Ahmad As-Subki juga berkata :
قال احمد بن علي السبكى ; واما منافعها يعني القهوه تقريبا … فالنشاط
للعبادة والأشغال المهمة وهضم الطعام وتحليل الرياح والقولنج والبلغم كثيرا
“Kopi manfaatnya yaitu kira-kira untuk membuat semangat ibadah dan
pekerjaan penting juga menghancurkan makanan, agar tidak masuk angin dan
menghilangkan dahak yang banyak.”
Ada juga yang menganggap kopi (qahwah) mirip dengan nama khamer, maka ulama memberikan jawaban dalam kitab Inasus Shafwah sebagai berikut : “Penamaan qahwah bagi sebagian orang dianggap menyerupai nama khamer, tentu tuduhan ini tidak mendasar karena tidak harus kesamaan nama juga menunjukkan sama maknanya, bahkan para shalihin dan shadat membuktikan bahwa kopi digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.”
Dalam Tarikh Ibnu Thayyib dikatakan:
يا قهوة تذهب هم الفتى # انت لحاوى العلم نعم المراد
شراب اهل الله فيه الشفا # لطالب الحكمة بين العباد
حرمها الله على جاهل # يقول بحرمتها بالعناد
“Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan
bagi engkau yang sedang mencari ilmu. Kopi adalah minuman orang yang
dekat pada Allah di dalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah di
antara manusia. Kopi diharamkan bagi orang bodoh dan mengatakan
keharamannya dengan keras kepala.”
Banyak ulama Sufi yang berkomentar tentang kopi yang pada prinsipnya
mereka menggemari kopi karena dengan meminumnya mereka lebih giat
beribadah, terutama pada malam hari ketika banyak manusia yang tertidur
lelap.
Kesimpulannya, kopi merupakan minuman para sufi yang digunakan untuk
taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT yang mana memiliki banyak
faidah baik secara rohani ataupun medis.
Manfaat Meminum Kopi bagi Kesehatan
Kopi merupakan minuman yang sangat nikmat disajikan di segala kondisi.
Kopi juga memiliki cita rasa yang khas yang sangat melekat di lidah
penikmatnya. Kopi juga terbukti mengandung unsur kimia yang bisa menolak
rasa kantuk dan ini sangat berfaedah sekali bagi orang yang ingin
bergadang atau memiliki aktifitas malam hari.
Zat terpending yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein adalah
senyawa kimia alkaloid dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus
molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan zat kafein yang terdapat pada kopi
adalah antara 1 hingga 1,5%.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Ngopi dapat memicu seseorang untuk
berpikir positif. Psikolog eksperimental, Lars Kuchinke beserta timnya
dari Universitas Ruhr, Jerman meminta 66 relawan untuk memutuskan
secepat mungkin apakah bentukan huruf yang ditampilkan pada komputer
adalah kata-kata. Separuh relawan itu diberi tablet dengan kandungan 200
miligram kafein atau setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi.
Sementara sisanya diberi pil laktosa. Mereka diberikan tablet itu 30
menit sebelum pengujian. Hasilnya, relawan yang mengonsumsi tablet
dengan kandungan kafein tujuh persen lebih akurat dalam mengenali
kata-kata positif daripada kata-kata lainnya. Kuchinke berpendapat,
mungkin ini karena kafein berfungsi merangsang bagian otak yang
terhubung oleh segala hal positif.
Penelitian mengejutkan ternyata Ngopi dapat mencegah stroke dan serangan
jantung. Kandungan dalam kopi dapat menghidarkan dari kita dari
penyakit serangan jantung bahkan hingga stroke, Sebuah studi atas lebih
dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang
minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke
19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi
terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil sama. Mereka yang
meninggal karena serangan jantung akibat Ngopi adalah mereka yang
sebenarnya punya riwayat penyakit jantung.
Ngopi dapat memberi manfaat sebagai penambah stamina dan energi ekstra.
Dahulu para ulama banyak yang ngopi agar bisa fresh dan lama saat
berdzikir. Juga agar tidak mudah lelah untuk mengkaji kitab-kitab.
Mekanisme kerja zat kafein dalam tubuh bersaing dengan fungsi adenosin
dalam tubuh kita. Adenosin sendiri merupakan senyawa yang terdapat dalam
sel otak berfungsi membuat orang cepat tertidur. Kandungan kafein dapat
memperlambat gerak sel-sel tubuh sehingga tubuh tidak mudah
lelah/mengantuk, muncul perasaan segar, mata terbuka lebar, detak
jantung lebih kencang, serta naiknya tekanan darah.
Ngopi dapat mengurangi sakit kepala dan migrain. Menurut Seimur Damond,
M.D, dari Chicago™s Diamond Hadche Clinic. Bahwa kandungan kafein pada
kopi dapat mengurangi derita sakit kepala. Penderita sakit kepala atau
migran ringan terbukti dapat disembuhkan dengan meminum secangkir kopi
Minum kopi secara teratur sesuai dengan porsinya dapat memaksimalkan
kerja otak lebih baik. Kandungan antioksidan pada kopi dapat menangkal
kerusakan sel otak & membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih
baik. Sedangkan kandungan kafein dalam kopi berfungsi sebagai stimulan
tubuh. Hal ini dapat merangsang indera kita serta meningkatkan laju
metabolisme. Sehingga meningkatkan kemampuan dalam berkonsentrasi,
mengatasi perubahan suasana hati bahkan depresi.
Dan masih banyak lagi khasiat yang didapat dari Ngopi.
Sumber :
http://nuurusyifa.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-tentang-kopi-menurut-para-ulama.html
http://santri.net/manajemen-qalbu/kajian/manfaat-kopi-menurut-ulama/